Pada pembahasan berita bola kali ini mari kita bahas mengenai lisensi untuk nama pada klub bola. Bagi Anda yang belum tahu kalau jual beli dari lisensi dan juga perubahan pada klub sepak bola sudah bukan lagi fenomena yang aneh di dunia sepak bola Indonesia.
Tapi tahukan Anda bahwa ada 7 klub sepak bole yang diharamkan untuk mengganti namanya. Padahal jual beli dari lisensi yang berakhir berubahnya nama sebuah klub di Indonesia ini sudah berlangsung sangat lama. Salah satu contohnya adalah Martapura FC, klub yang satu ini merupakan salah satu peserta yang bermain pada liga 2 di tahun 2020 yang mengganti namanya jadi Dewa United FC, selain berganti nama klub yang satu ini juga merubah home base mereka ke tanggerang.
Klub yang pernah menjuarai liga 1 pada tahun 2017 yaitu Bhayangkara FC juga ada karena proses pembelian lisensi klub lain. Walaupun di Indonesia perubahan nama klub akibat pembelian ini sering terjadi, hal ini tidak berlaku untuk 7 klub yang ada di indonesia ini. Hal tersebut sudah dilarang secara tegas oleh PSSI supaya klub tersbut tidak berganti nama. Tujuh klub tersebut diantaranya ada:
- PSIM Yogyakarta
- Persis Solo
- Persib Bandung
- Persija Jakarta
- Persebaya Surabaya
- PSM Madiun
- PPSM Magelang
Hal yang menyebabkan PSSI melarang klub ini berubah nama karena semua klub tadilah yang membangun PSSI. Larangan yang ada juga telah diatur dalam statute PSSI dalam pasal 17 mengenai Anggota PSSi pada Poin G yang berbunyi “Sebagai penghargaan kepada 7 (tujuh) Klub Pendiri PSSI, yaitu PSIM Jogjakarta, Persis Solo, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, PSM Madiun, dan PPSM Magelang, maka ketujuh Klub tersebut wajib melindungi seluruh aset sepak bola mereka termasuk nama, logo, domisili dan warisan sepak bola lainnya di setiap waktu, dan tidak melakukan perubahan (pengurangan atau penambahan) hal-hal tersebut dengan alasan apapun dikemudian hari.”
Pada jaman dulu tujuh klub yang membidani lahirnya klub-klub ini adalah:
- Voetbalbond Indonesische Jacatra atau bisa disingkay VIJ, VIJ ini adalah cikal bakal dari hadirnya Persija Jakarta
- Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond atau bisa disingkat BIVB, BIVB ini adalah cikal bakal dai hadirnya Persib Bandung
- Perserikatan Sepakraga Mataram atau bisa disingkat PSM, PSM ini adalah cikal bakal dari hadirnya PSIM Yogyakarta
- Vortenlandsche Voetbal Bond atau bisa disingkat VVB, VBB ini adalah cikal bakal dari hadirya Persis Solo
- Madioensche Voetbal Bond atau bisa di singkat MVB, MVB ini adalah cikal bakal dari hadirnya PSM Madiun
- Indonesische Voetbal Bond Magelang atau bisa disingkat IVBM, IVBM ini adalah cikal bakal dari hadirnya PPSM Magelang
- Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond atau bisa disingkat SIVB, SIVB ini adalah cikal bakal dari hadirnya Persebaya Surabaya
Berdasarkan berita bola dari situs resmi yang dimiliki oleh PSSI, tujuh perwakilan dari klub yang telah disebutkan di atas ini pertama kali bertemu di tanggal 19 april tahun 1930. Dari pertemuan yang mereka lakukan ini kemudian lahirlah PSSI, yang pada awal kemunculannya bernama Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia.
Pada tahun 1950 tepatnya di kota solo nama tadi di ganti menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Kongres yang dilakukan ini telah ditetapkan oleh ketua umum PSSI pada saat itu yaitu Ir. Soeratin.